Advertisement

Responsive Advertisement

Pancasila Membutuhan Kekuatan Kolektif untuk Merawatnya

oleh : Ilwan Nehe



Pancasila ? siapa yang tidak tahu dengan arti Pancasila yang muncul dari rangkaian  onani intelektual Sang Proklamator Indonesia Ir. Soekarno pada tahun 1945. Pada tahun 1933, Soekarno telah menulis Risalah, Risalah yang bertuliskan untuk “Mencapai Indonesia Merdeka” dalam risalah (surat edaran) tersebut Soekarno menyatakan bahwa kemerdekaan, politieke ofhankelijekheid, political independence, tak lain dan tak bukan ialah satu jembatan untuk memperoleh kemerdekaan itu. Untuk memperoleh kemerdekaan indonesia, Soekarno merumuskan tentang hal dasar pandangan atau filisofi hidup suatu bangsa (Weltanschauung).  Banyak negara-negara yang sudah merdeka dengan memiliki pandangan atau filosofi bangsanya seperti, Adolf Hitler yang mendirikan Jermania dengan Weltanschauung national-sozialistiche, dan Lenin yang mendirikan Negara Soviet dengan asas Weltanschauung Marxistische; “Historisch-Materialistische”, Ir Soekarno menyampaikan pandangan dan filosofi hidup suatu bangsa Indonesia dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan ) pada 1 Juni 1945 dengan dasar PANCASILA.

Dinamika untuk menyerang imprealisme dan kapitalisme pada rezim sebelum kemerdekaan, kekuatan kolektif anak bangsa untuk melawan kaum opurtunis sangan agresif dan radikal untuk melawanan perbudakan itu, dengan masyarakat  yang bersatu dengan mudahnya  memperoleh syarat bangsa. Seperti yang pernah di kemukakan oleh Ernest Renan menyebut syarat bangsa ialah  ”le desire d’etre ensemble” yaitu kehendak akan bersatu.

Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, menjadi suatu kekuatan bangsa untuk memasuki Indonesia merdeka dan memperoleh kembali sumber daya yang sepenuhnya di eksploitasi oleh kaum borjouis. Pancasila menjadi keputusan mufakat untuk di jadikan sebagai dasar negara yang mempunyai teritorial sejarah yang sangat beragam.

Fase ini, kita di hadapkan pada keadaan bangsa yang terancam dari dalam negeri untuk menjebol titipan founding father kita untuk menggantikan dasar negara ini dengan pergerakan Revolusi Putch oleh kaum-kaum Ekstrem. Berbagai banyak Weltanschauung di muka bumi ini. Namun di Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika, PANCASILA menjadi keputusan Finall dan Harga Mati untuk menjadi dasar Negara, Bukan asas Agama, Monarki, Otoriter, Komunis, dsb.

Ir. Sokerano, Dkk menitipkan bangsa Indonesia ini untuk di jaga dan rawat dengan jiwa Nasionalis dengan Pancasila sebagai dasarnya, Nasionalis yang mencintai tanah airnya sendiri, merawat kerukunan keberagaman dan menghasilkan keputusan yang musyawarah mufakat. Presiden Jokowi dan kolega-koleganya yang mempunyai jabatan eksekutif di jajaran pemerintahan tidak akan mampu menjaga Kebhinekaan dan melawan kaum ekstrem tanpa kekuatan koletif untuk menyatukan kehendak bersatu, kehendak masyaakat Indonesia yang berkeadilan social, makmur dan sejahtera.

Indonesia menjadi negara Nekropolis (kota kematian) bila runtuhnya nilai-nailai Pancasila sebagai Weltanschauung, dan  Kekuatan kolektif  bangsa  indonesia era ini menjadi kekuatan berharga untuk merawat PANCASILA sebagai dasar Negara dan melawan mereka kaum ekstrem Pengkhinat PANCASILA.

Selamat Hari Lahirnya PANCASILA
Saya Indonesia dan Indonesia Rumah Bersama !!


Posting Komentar

0 Komentar