Foto: Margaretha Teruna Putri Wau |
Pergerakan masif demonstrasi pada tanggal 8 maret 1917 yang di lakukan oleh para perempuan di PETROGRAD memicu Revolusi Rusia dalam memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia, sehingga sampai saat ini rezim pergerakan perempuan tersebut di akui/hormati dari belahan dunia.
Nasib perempuan saat ini bukan seperti masa lalu yang pernah di Alami oleh “Malala Yousafazai” pada masa kecilnya ruang untuk menuntut edukasi sangat di perkecil, dari ribuan wanita pakistan Dia salah-satu yang menuntut hak edukasi perempuan.
Emansipasi wanita hanyalah cerita sejarah yang pernah muncul, pembebasan perbudakan wanita sudah menghirup udara segar dalam melakukan setiap pergerakannya. Seharusnya kebebasan ini di manfaatkan dan di motori oleh “Single Figther” yang mempunyai ideologi untuk melakukan perubahan dan keberadaanya memberikan terang bagi gelap terhadap kaum wanita yang terus menerus ketakutan dengan perbudakan itu.
Kebebasan ruang untuk peran penting perempuan dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih layak serta mengubah pola pikir untuk menyuarakan hak-haknya dalam Hak Edukasi dan berhak untuk terlibat dalam hirarki pemerintahan or at least dalam lingkup bussines.
“Pergerakan Perempuan cenderung menggunakan hati dan perasaan bukan logika”
Selamat Hari Perempuan Internasional
0 Komentar