Advertisement

Responsive Advertisement

AKSI DAMAI ATAU AKSI GELAP

Oleh : Ilwan Nehe
Foto Ilwan Nehe



Sebagai negara demokrasi partisipasi politik "Demontrasi" sudah bukan menjadi boomerang bagi negara yang berideologi politik demokrasi. Ketika Partisipasi Politik masih dalam koridor konsititusi yang sah pemerintah memberikan ruang publik yang bebas "aspiration free" untuk menyampaikan haknya. Aksi massa mempunyai gaya tersendiri dalam aksi konservatifnya sehingga saya sendiri beranggapan bahwa mereka sedang membangun basis dinasti demontrasi dengan angka "tanggal" di jadikan sebagai simbol pergerakannya. Setiap pergerakan mempunyai sejarah tersendiri di bangsa ini. Mulai dari peregerakan persatuan memerdekakan indonesia sampai politik devide et impera. Alhasil memasuki rezim pemerintahan saat ini memunculkan pergerakan kelompok-kelompok masif yang agrefsif untuk menolak sepenuhnya kaum minortitas memimpin atau politik pemecah belah. Mari mere-view kembali aksi masa yang terjadi khususnya di Dki Jakarta yang menamakan diri sebagai AKSI DAMAI.

Aksi Damai adalah aksi yang di lakukan oleh sekelompok organasisasi dengan  berdalilkan agama.

Aksi 411-

-Meminta jokowi mengambil sikap untuk tidak melindungi ahok dalam kasusnya.
- memastikan presiden memerintahkan kapolri menangkap Ahok.
- munculnya Mafia Politik untuk menurunkan jokowi sebagai presiden 
   
Aksi damai berunjuk kekerasan dengan berakhir anti-klimaks.
Aksi massa 411 sudah memeperlihatkan unsur politisasi untuk mengganggu rezim jokowi

Aksi 212 
-Sasaran aksi damai bukan hanya tertuju pada kasus ahok.
-Segelintir aktor-aktor politik memanfaatkan aksi 212 untuk keuntungan kelompok.
-Segelintir aktor politik OTT atas tuduhan menggulingkan pemerintahan yang sah " Makar "

Aksi 112
Bertepatan pada masa tenang pemilihan kepala daerah dki jakarta masing-masing paslon lawan politik ahok memanfaatkan kasusnya untuk mencari elektabilitasnya. Paslon no 1 kerap memainkan isu sara dan yang menikmati hasilnya paslon no 3.

Aksi 313
-Bertepatan akhir bulan dan memasuki awal bulan pemilihan putaran kedua pilkada isu sara masih menjadi santapan orasi demontrasi.
- Munculnya mafia politik baru dengan bacground sekjen organisasi FUI-KHATHTHATH yang terlibat salah satu dari lima orang atas tuduhan makar.

Apa yang bisa kita pelajari dari Aksi yang merasa Aksi Damai ini ?
Mulai dari aksi 411- aksi 313 semuanya berunjuk kepentingan kelompok-kelompok dan berusaha untuk membuat situasi nasional tidak stabil, karena semuanya mempunyai agenda politik yang terselubung.

Pemerintah mestinya  mengambil sikap untuk memperkecil  ruang bagi kelompok-kelompok ini, Tujuannya cuman satu membuat negara ini sebagai negara khalifah sehingga tidak ada ruang kontestasi bagi kaum  minoritas.

Untuk Bapak Wiranto sebagai KEMENKOPOLHUKAM semoga tidak ada reunian kembali dengan teman-teman bapak dulu salah satunya HR. Sebelum Pak Wiranto ketemu dengan kawan lamanya betapa sengitnya kasus HR untuk di selidiki, tetapi setelah ketemu dengan pak Wiranto begitu cepatnya kasus HR tidak bermunculan se-agresif sebelumnya.
Jangan nanti kami orang awam ini menganggap bahwa adanya kesepakatan politik gelap atas reunian itu.

Keuntungan Anis aksi 313

Aksi massa 313 menjadi keuntungan tersendiri untuk paslon anis-sandi sebagai satu-satunya paslon muslim yang berkontestasi dalam pilkada dki jakarta, karena aksi massa dalam orasinya kembali menjadikan isu sara sebagai salah satu aspirasinya.

Posting Komentar

0 Komentar