Advertisement

Responsive Advertisement

Pancasila sebagai nilai perubahan yang mampu menjadi modal bagi bangsa ini untuk berubah

Suara8.com, Jakarta Pusat - Jika kita bicara Situasi nasional saat ini sudah mengalami kemunduran secara signifikan, seorang Mahasiswa Universitas Bung Karno dan juga Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa, Fey begitu sapaannya mengungkapkan bahwa kemunduran itu terlihat ketika bangsa ini diguncang prahara kemunduran demokrasi dan kemunduran jati diri bangsa indonesia yang sudah mengabaikan dasar negara kita yaitu pancasila.
"Kepentingan ormas dan elit politik untuk merebut kekuasaan dengan dalih agama sudah di rasa sangat mencederai nilai-nilai pancasila itu sendiri . Yang seharusnya agama tidak untuk di jadikan sebagai alat merebut kekuasaan.
Sehingga mempengaruhi situasi nasional saat ini" Kata Fey dengan sangat tegas.
Diakui juga oleh Fey bahwa Indonesia dirasa perlu melakukan hijrah politik. 18 tahun terakhir agenda reformasi berjalan, yang terjadi saat ini adalah lahirnya liberalisasi politik sekaligus liberalisasi ekonomi.
"Ini menjadi potret bahwa gerakan perubahan 1998 masih belum tuntas untuk mendekatkan kembali jarak antara elite dan rakyat. Membuka mata hati elite untuk kepentingan rakyat sekaligus menguatkan kembali jalinan kebangsaan kita yang kadang mudah terkoyak karena kepentingan politik sesaat", Ungkap Fey.
Demokrasi dibangun harus dengan ilmu, bukan semata semangat. Bangsa juga harus berpedoman pada nilai, bukan semata pada jejak sejarahnya. Politik atau siasat juga menjadi instrumen untuk mengantarkan bangsa ini ke halaman perubahan.
"Maka menjadi penting bagi bangsa ini kembali merenungkan ungkapan H.O.S Tjokroaminoto , setinggi-tingginya ilmu, sepandai-pandainya siasat, dan semurni-murninya tauhid, sebagai nilai perubahan yang mampu menjadi modal bagi bangsa ini untuk berubah", tandasnya.(DN)
Sumber : suara8.com

Posting Komentar

0 Komentar